Louis Daguerre lahir di Cormeilles-en-Parisis, Perancis pada tanggal 18 November 1787. Ia adalah seorang pelukis dan fisikawan yang artistik dan cerdas.
Pada tahun 1839, Louis Daguerre menunjukkan penemuan proses fotografi terbarunya yang membuat orang-orang Paris terheran-heran. Setiap gambar yang dihasilkan tampak seperti sebuah cermin. Persis seperti aslinya.
Sebagai seorang yang cerdas, Daguerre mengabadikan gambar dan berusaha menyelamatkan diri dalam keadaan yang sulit dengan kemampuan yang biasa saja. Meskipun ia menjadi pelukis pemandangan di sebuah opera, namun ia memiliki ambisi untuk membuat gambar lukisan sendiri.
Louis Daguerre bekerja banyak dengan lensa, cahaya, dan bahan kimia. Ia bekerja sama dengan Nichepore Niepce, seseorang yang suka melakukan percobaan-percobaan.
Baca Juga: Edwin Land, Penemu Kamera Polaroid
Daguerre menemukan bahwa uap iodin membuat sebuah plat perak yang berkilauan sensitif terhadap cahaya. Sebuah gambar yang sangat redup terbentuk di atas plat tersebut jika ia menggunakannya dalam sebuah kamera. Tidak ada yang membuat gambar kurang redup sampai ia meninggalkan sebuah plat dalam sebuah laci yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan kimia.
Keesokan paginya, ada sebuah gambar yang terlihat jelas pada plat tersebut. Suatu bahan kimia di dalam laci tersebut menyebabkan gambar terbentuk, namun bahan kimia yang mana yang membuatnya? Lalu, Daguerre meletakkan sebuah plat di dalam laci hari demi hari sambil menyingkirkan bahan-bahan kimia itu satu per satu. Walaupun laci tersebut kosong, gambar tersebut tetap terbentuk.
Lalu, Louis Daguerre mengetahui bahwa laci itu tidak benar-benar kosong. Ternyata pada bagian dasar ada sejumlah tetesan kecil raksa dari termometer yang rusak.
Lensa-lensa baru yang dapat melewatkan cahaya 16 kali lebih banyak mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengambil satu kali pemotretan menjadi kurang dari satu menit. Hal ini membuat gambar tersebut menjadi mungkin sepanjang kepala subjek yang difoto tetap tegak dalam bidikan.
Untuk uji coba, Daguerre memakai isterinya sebagai model. Pada awalnya, Daguerre hanya dapat memotret objek yang diam, karena dalam pencahayaan baik pun ternyata memerlukan lebih dari satu menit untuk satu pemotretan. Objek bergerak yang dipotret akan tampak sebagai gambar yang buram atau sama sekali tidak jelas. Kerumuman orang di jalanan dan jembatan akan terlihat hilang pada hasil foto karena mereka bergerak sehingga kota Paris terlihat sepi.
Baca Juga: Foto Tercantik di Dunia
Untuk memperbaiki gambar foto, fotografer pertama menyimpan hasil foto tersebut dalam sebuah laci kayu. Sebuah pembakar kecil digunakan untuk memanaskan raksa sehingga dihasilkan uap yang dapat membuat gambar terlihat. Gambar foto pertama Daguerre memperlihatkan pinggiran hitam. Seperti semua daguerrotypes, memiliki hasil akhir yang terbalik. Jadi, untuk melihat gambar tersebut, kita harus membalik plat agar gambar terlihat.
Uap raksa membuat gambar dapat terlihat! Daguerre telah menemukan suatu cara untuk mengembangkan fotografi. Ia berencana untuk mematenkan metode yang ia temukan, tetapi teman-temannya membujuknya untuk tidak melakukan hal tersebut. Sebagai timbal balik dari dana yang diberikan pemerintah, ia memberitakan secara detil metode fotografi kepada semua orang. Penemuannya merupakan sebuah sensasi, sehingga seorang seniman Perancis mengatakan, “Mulai saat ini, lukisan telah mati.”