Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet merupakan ilmuwan matematika yang lahir pada tanggal 13 Februari 1805 di Düren, Jerman. Namanya yang sangat panjang memang terlihat agak aneh.
Keluarganya berasal dari sebuah kota kecil di Belgia bernama Dirichlet. Di sanalah kakeknya tinggal. Nama yang hendak diberikan sebenarnya adalah Le jeune de Richelet yang berarti pemuda dari Dirichlet. Namun, nama tersebut memang agak berbau Prancis yang seolah-olah ia berasal dari sana.
Ayah Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet adalah seorang kepala kantor pos di Düren, sebuah kota kecil di Jerman. Ketertarikan Johann terhadap matematika mulai umur 12 tahun. Ia menyisihkan uang jajannya hanya untuk membeli buku-buku tentang matematika.
Tahun 1817, Johann masuk ke Gymnasium, sebuah sekolah di Bonn. Orang-orang di sekolah itu mengenalnya sebagai siswa yang pendiam dengan sikap terpuji dan menyukai pelajaran matematika dan sejarah.
Namun, ia hanya sempat belajar selama dua tahun di sana sebelum akhirnya ia pindah ke College Jesuit di Cologne. Ia sempat belajar bersama Ohm. Setelah selesai belajar di sana, umur 16 tahun ia telah lulus dan siap masuk ke univesitas.
Saat itu, standar pendidikan universitas di Jerman masih di bawah standar, sehingga Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet memutuskan untuk belajar di Paris. Dengan berbekal buku karya Carl Friedrich Gauss berjudul Disquisitiones arithmeticae dia menuju ke Paris pada bulan Mei 1822.
Di awal kuliahnya, ia sempat mengalami cacar, namun hal itu tidak menghambat kuliah apalagi mengurangi minat belajarnya. Ia pun ikut kuliah bersama dosen-dosen terkemuka seperti Biot, Francoeur, Hachette, Laplace, Lacroix, Legendre, dan Poisson. Nah, bersama merekalah matanya mulai terbuka.
Pada tahun 1823, Johann bekerja bersama Jendral Maximillen Sebastian Foy yang tinggal dekat rumahnya di Paris. Sang jenderal ini merupakan salah satu orang kepercayaan Napoleon dan pensiun setelah kalah di Waterloo. Jendral Foy menganggapnya seperti anak kandungnya sendiri. Bahkan Foy memberikan gaji kepada Johann karena telah mengajar di rumahnya.
Kembali Ke Jerman
Tahun 1825, Jendral Foy meninggal dunia. Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet memutuskan untuk kembali ke Jerman atas desakan Alexander von Humboldt untuk menjadi pengajar di sana. Namun, ia terkendala karena seorang pengajar harus bergelar doktor.
Sejatinya ia mampu menyusun sebuah tesis doktoral. Namun, ia tidak mampu berbicara bahasa Latin sehingga menjadi kendala lainnya. Tapi, kendala yang menghambat ini dapat terbantu dengan keluarnya gelar doktor kehormatan dari Universitas Cologne.
Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet mendapat gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Cologne dengan tesisnya tentang polynomial untuk dipertahankan di “kelas spesial” pada Universitas Breslau.
Lalu, pada tahun 1827, Johann mengajar di Universitas Breslau dan mengetahui bahwa standar pendidikan di Jerman masih rendah. Hal ini membuat Johann tidak puas. Berkat bantuan Humboldt, Johann pindah ke Berlin pada tahun 1828 untuk mengajar pada Military College. Ternyata ini menjadi batu loncatan baginya untuk mengajar bahkan mendapat gelar profesor di Universitas Berlin. Gelar ini mulai 1828 sampai tahun 1855. Jabatan sebagai pengajar tetap bertahan di Military College.
Tahun 1831, Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet menduduki jabatan sebagai Berlin Academy of Sciences. Gajinya pun bertambah dan ia mulai menikah. Istrinya, Rebecca Mendelsshon, salah seorang putri dari komposer terkenal Felix Mendelsshon.
Persahabatan Johann dan Jacobi
Johann menjalin hubungan persahabatan dengan Carl Gustav Jacobi yang saat itu menjadi pengajar di Konigsberg. Lalu, keduanya saling memberi pengaruh kepada satu sama lainnya dalam penelitian tentang teori bilangan.
Namun, pada tahun 1843, Jacobi mengalami diabetes dan ia harus beristirahat di Italia karena di sana lebih bersahabat. Tapi, Jacobi mengalami masa-masa sulit. Johann datang mengunjunginya dengan mengupayakan dana. Johann menulis surat kepada Humboldt untuk meminta bantuan dari Friedrich Wilhelm IV.
Karena kesetiakawanannya, Johann meminta cuti dan tunjangan selama 18 bulan untuk mengantar Jacobi. Pertengahan tahun 1843, Johann, Jacobi, dan Borchardt menuju ke Italia. Menginap di beberapa kota dan sempat menghadiri pertemuan matematika di Lucca, mereka sampai di Roma pada bulan November 1843.
Namun, Johann tidak saja menetap di Roma. Ia berpindah ke Sisilia dan Florence sebelum kembali ke Berlin tahun 1845. Dia mengisi hari-harinya dengan mengajar di Universitas Berlin dan Military College. Pada tahun 1845 juga Gauss meninggal dunia. Dan, Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet mendapat tawaran untuk menggantikan posisi Gauss di Gottingen.
Ia terus berada di sana hingga akhir hayatnya. Ia meninggal dunia pada tanggal 5 Mei 1859 di Gottingen, Jerman.