Iman kepada kitab Allah merupakan rukun iman yang ketiga. Setiap umat Islam wajib meyakini kitab-kitab Allah yang telah diturunkan kepada para utusan-Nya.
Kita wajib meyakini dan mempercayai bahwa Allah menurunkan kitab-kitab suci-Nya kepada para rasul. Kitab ini menjadi petunjuk bagi umat manusia.
Baca Juga: Iman Kepada Malaikat: Nama-nama Malaikat dan Tugas-tugasnya
Kitab-kitab yang Wajib Kita Imani
Ada beberapa kita Allah yang ada di dunia ini. Jumlahnya sekitar 104 buah. Nabi dan rasul yang menerima-Nya pun beragam. Namun, yang wajib kita imani adalah 4 kitab suci.
Berikut ini kitab suci dan nama-nama rasul yang menerima kitab suci tersebut:
- Zabur untuk umat Nabi Daud
- Taurat untuk umat Nabi Musa
- Injil untuk umat Nabi Isa
- Al-Quran untuk umat Nabi Muhammad
Perbedaan Kitab Suci dan Shuhuf
Selain kitab suci, ada juga nabi-nabi yang menerima shuhuf dari Allah. Lalu, apa perbedaan keduanya tersebut?
Kitab suci merupakan kumpulan firman Allah yang diturunkan kepada para Nabi. Kitab suci ini telah melalui proses kodifikasi dalam satu kitab suci sebagai pegangan dan petunjuk bagi umatnya.
Shuhuf adalah lampiran atau lembaran-lembaran firman Allah tentang hukum-hukum. Hanya nabi-nabi tertentu saja yang memperoleh shuhuf ini. Kemudian para nabi yang telah menerima shuhuf ini menyampaikan kepada para umatnya masing-masing. Misalnya ada shuhuf Nabi Ibrahim dan ada juga shuhuf Nabi Musa.
Baca Juga: Iman Kepada Allah: Sifat Wajib, Mustahil, Jaiz, dan Asmaul Husna
Tujuan Iman Kepada Kitab Allah
Sebagaimana rukun iman yang lainnya, tujuan beriman kepada kitab Allah adalah:
- Sebagai petunjuk bagi umat manusia
- Agar dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil
- Kitab suci merupakan pedoman hidup bagi manusia
- Sebagai peringatan
Belajar Bahasa Inggris: NON-STOP ACROSS THE ATLANTIC