Ilmu pengetahuan Yunani kuno berkembang sangat pesat pada masa lalu. Polis Athena menjadi surganya para filsuf dan pencari kebenaran.
Pada masa itu, ada anekdot yang mengatakan bahwa jika Anda ingin menemukan orang kuat, pergilah ke Sparta. Tapi jika Anda ingin menjumpai orang pintar dan bijak, datanglah ke Athena.
3 Ahli Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Yunani Kuno
Socrates (469-399 SM)
Filsuf dari Athena merupakan salah satu figur penting dalam tradisi filosofi Barat. Socrates lahir di Athena dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Plato (427-347 SM)
Adalah filsuf Yunani yang sangat berpengaruh, murid dari Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal berjudul Republik, di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan “ideal”. Dia juga menulis “hukum” dan banyak dialog di mana Socrates adalah pemeran utamanya.
Sumbangan Plato yang terpenting tentu saja adalah pandangannya tentang ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja, tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja konsep mengenai kebajikan dan kebenaran.
Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles termasuk ahli filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Ia adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi dan ketatanegaraan. Karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi Flora dan Fauna di Kepulauan Aegia. Di bidang ketatanegaraan, ia berpendapat bahwa sistem pemerintahan yang baik adalah republik.
Baca Juga: Peninggalan Budaya Yunani Kuno
Pemerintahan yang baik mengutamakan kebahagiaan sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat. Aristoteles adalah pendiri pusat pendidikan bernama Peripatetis. Salah seorang muridnya adalah Alexander Agung, Raja Macedonia.
Ilmuwan Yunani Kuno yang Berpengaruh
Pythagoras
Ia adalah seorang ilmuwan matematika dan filsuf Yunani yang terkenal dengan teoremanya. Salah satu peninggalannya yang sangat terkenal yaitu teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya.
Meskipun demikian, fakta tentang teorema ini telah banyak diketahui sebelum ada Pythagoras. Namun, Pythagoras adalah orang pertama yang membuktikan teorema tersebut dengan pengamatan secara matematis.
Hipokrates
Ia adalah seorang ahli fisika dari Yunani. Namun, saat ini orang banyak mengenalnya sebagai figur medis yang paling terkemuka sepanjang masa. Ia juga kerap mendapat sebutan sebagai Bapak Kedokteran.
Hipokrates belajar dunia kedokteran dari sekolah kedokteran Kos dan mungkin merupakan salah satu dari murid Herodikus.
Tulisan terkenal Hipokrates yaitu Corpus Hippocraticum telah membuang semua pemikiran tahayul pada masyarakat Yunani kuno mengenai penyakit dan obat-obatan.
Archimedes
Ia belajar di Kota Alexandria, Mesir. Saat itu, Raja Hieron II menjadi raja di Sirakusa. Hieron II merupakan sahabat Archimedes yang merupakan seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani.
Namun, ia terbunuh oleh seorang prajurit Romawi pada saat penjarahan Sirakusa. Padahal, Jendral Romawi, Marcellus telah memerintahkan pada prajuritnya untuk tidak melukai Archimedes.
Ada kisah menarik terkait Archimedes. Suatu hari, Raja Hieron II memintanya untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh, hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya ke dalam bak mandi yang penuh dengan air.
Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan saat itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri dan berlari sepanjang jalan ke rumahnya dalam keadaan telanjang. Setiba di rumah, ia berteriak kepada isterinya, “Eureka! Eureka!” yang artinya sudah kutemukan. Lalu ia merumuskan hukum Archimedes.
Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja itu telah bercampur dengan perak. Dan orang yang membuat mahkota itu akhirnya mendapat hukuman mati.
Setelah Archimedes, beberapa ahli filsafat dan ahli ilmu pengetahuan Yunani kuno antara lain Thales, Analisagoras, Democritus, Euclid, Herodotus, dan Thucydides.