Edward Jenner adalah penemu vaksin pertama di dunia. Ia lahir di Berkeley, Inggris pada tanggal 17 Mei 1749. Ayahnya merupakan seorang pendeta. Dari usianya 13 tahun hingga 21 tahun, Edward Jenner merupakan peserta pelatihan ahli bedah. Dia juga mempelajari ilmu kedokteran.
Vaksin yang berhasil dibuat oleh Edward Jenner adalah vaksin cacar. Cacar adalah penyakit yang tak boleh diremehkan. Penyakit mematikan ini pernah banyak anak-anak di Inggris.
Apakah sebenarnya cacar itu?
Penyakit dengan gejala demam tinggi dan wajah yang memerah kadang-kadang dapat mematikan penderitanya hanya dalam jangka waktu dua hari saja. Oleh karena cacar merupakan penyakit yang sangat mengerikan pada masa itu.
Sebagai seorang dokter, Edward Jenner juga pernah berpengalaman dalam pengobatan tradisional karena dia pernah bekerja di pedesaan pada tahun 1773. Dia pernah melihat bagaimana orang-orang desa melindungi anak-anak mereka dengan cara menggosokkan nanah dari lepuhan cacar ke luka-luka pada kulit. Namun, pengobatan seperti ini justru meningkatkan angka kematian para penderitanya.
Baca Juga: Penemuan Eli Whitney: Mesin Gin Kapas
Metode Vaksinasi Edward Jenner Berawal dari Gadis Pemerah Susu
Ada seorang gadis pemerah susu sapi yang bernama Sarah Nelmes yang memberikan ide untuk Edward Jenner tentang bagaimana cara mengontrol cacar. Jenner mendengar bualan Sarah bahwa dia mengatakan tidak akan pernah terjangkiti penyakit cacar itu karena dia pernah tertular penyakit tersebut. Sarah tertular cacar dari sapi perahannya. Bualan Jenner benar adanya. Dia memang kebal terhadap wabah cacar yang menakutkan itu.
Lalu dia memutuskan untuk membuktikan bahwa cacar sapi mampu melindungi orang dari cacar. Dia pun melakukan uji coba dengan memasukkan penyakit ini kepada orang yang sehat.
Tahun 1796, ujicoba ini dengan memasukkan vaksin melalui pembuluh darah. Sehingga orang yang menerima vaksin menjadi kebal walaupun dalam dosis yang ringan. Sel darah putih akan mengingat infeksi tersebut dan bereaksi dengan cepat serta kuat ketika cacar menyerang.
Saat ini, metode vaksinasi Edward Jenner telah melindungi kita dari banyak penyakit berbahaya. Selain cacar sapi, pekerja medis juga menginjeksi bibit penyakit khusus yang telah dilemahkan terlebih dahulu ke dalam tubuh manusia untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Baca Juga: Gagasan Isaac Newton Tentang Gravitasi Bumi
Metode vaksinasi Jenner ternyata tidak mendapat tanggapan dari perkumpulan dokter kerajaan. Bahkan mereka banyak yang tidak percaya terhadap metode itu, sehingga penemuan Jenner tidak heboh. Apalagi mereka tidak memberitakannya kepada publik. Namun, dia menerbitkan buku tentang penemuannya itu.
Akhirnya, vaksinasi menjadi populer. Bahkan telah keluar undang-undang khusus yang mewajibkan setiap orang untuk memperoleh vaksinasi pada tahun 1845. Penggunaan vaksinasi Edward Jenner telah menyelamatkan manusia dari berbagai penyakit yang mematikan tersebut.