Blog Hanasama
    Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • Kontribusi Ibnu Batutah Terhadap Dunia
    • Beberapa Mobil Tertua Di Dunia yang Pernah Ada
    • Kontribusi Ibnu Sina Terhadap Ilmu Pengetahuan
    • Kontribusi Al-Farabi dalam Bidang Ilmu Pengetahun
    • Kontribusi Al-Battani dalam Bidang Astronomi dan Sains
    • 11 Jenis Merek Celana Jeans Tertua di Dunia
    • 8 Contoh Teknologi Kuno Menakjubkan yang Sekarang Masih Digunakan
    • Para Ilmuwan yang Sekolah di Rumah (Homeschooling)
    • Home
    • About
    • Contact
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Terms & Conditions
    • Sitemap
    Facebook Twitter Instagram
    Blog HanasamaBlog Hanasama
    Subscribe
    Jumat, Februari 3
    • Home
    • Religi
    • Edukasi
    • Tokoh
      • Obituarium
    • Filsafat
    • Sejarah
    • Tekno
    • Hiburan
      • Film
      • Cerita
    • Piala Dunia
    Blog Hanasama
    Home»Filsafat

    Aliran Stoisisme (Stoa) dalam Perkembangan Filsafat Yunani Kuno

    HanasamaBy Hanasama3 Desember 2021Updated:3 Desember 2021 Filsafat Tidak ada komentar3 Mins Read
    Aliran Stoisisme atau Stoa
    Aliran Stoisisme atau Stoa
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Aliran Stoisisme atau mazhab Stoa dipelopori oleh Zeno dari Kition yang hidup pada 336-264 SM. Nama Stoa merujuk kepada ruangan yang bertiang-tiang besar (pilar-pilar) yang dalam bahasa Yunani adalah “stoa poikile”. Tempat yang serupa itulah Zeno menyampaikan kuliah-kuliahnya kepada para pengikutnya.

    Dalam aliran Stoisisme, pengetahuan itu berdasarkan pengalaman indera atau persentuhan indera dengan segala sesuatu. Pengetahuan umum memang bersendikan pengetahuan ini, tetapi yang umum itu tidak ada, sedangkan yang sungguh-sungguh ada adalah yang dapat dicapai oleh indera saja.

    Stoa beranggapan tidak ada benda lain, kecuali dunia jasmani yang dapat mengalami hal ini, hanya dunia pengalaman itu sajalah yang sungguh-sungguh ada. Kecuali itu ada dua unsur yang pasif dan yang aktif.

    Yang pasif adalah bahan yang sebenarnya dan yang aktif adalah budi yang dapat meresap pada segala-galanya. Tetapi budi itu jasmani, bertahan semacam fludium yang menjiwai segala badan dan barang.

    Tidak ada perbedaan alam dengan Tuhan. Tuhan adalah alam dan sebaliknya. Aturan yang ada di dunia ini timbul dari alam, seluruh alam itu teratur merupakan harmoni dan aturan inilah yang merupakan nasib, timbul pertanyaan yang menunjuk kelemahan Stoa, yaitu kalau aturan uji dari alam atau Tuhan, dari mana adanya yang jahat? Stoa menjawab: jahat itu tidak ada, kalau ada itu hanya semu saja.

    Baca Juga:

    • Filsafat Elea: Pemikiran dan Para Tokohnya
    • Sekilas Tentang Filsafat Yunani Kuno
    • Mengenal Aliran Sofisme Pada Era Kejayaan Filsafat Yunani Kuno
    • Sejarah Perkembangan Logika dalam Filsafat

    Etika pada aliran Stoisisme berdasarkan pada logika. Manusia itu merupakan bagian dari alam, sebab itu haruslah ia menyelaraskan (harmoni) dengan keselarasan alam. Keharmonisan itu mungkin jika manusia itu sendiri dapat hidup selaras dengan dengan budinya sendiri. Itulah sebabnya maka orang yang bijaksana harus mengatur nafsunya untuk menyelaraskan hidupnya dengan harmoni alam, alam dunia. Semua yang diberikan aturan alam (nasib) kepadanya, harus diterima dengan senang hati.

    Logos dan Ratio dalam Aliran Stoisisme

    Atomisme menganggap bahwa alam semesta sudah ditentukan oleh sesuatu kuasa yang disebut “logos”. Oleh karenanya semua kejadian dalam alam bertanggung menurut ketetapan yang tidak terelakkan. Jiwa manusia mengambil bagian dalam “logos” itu berdasarkan rationya.

    Manusia sanggup mengenal orde universal dalam alam semesta, ia akan hidup bijaksana dan bahagia, asal saja ia bertindak menurut rasionya. Jika memang demikian ia akan menguasai nafsu-nafsunya dan mengendalikan diri secara sempurna, supaya dengan penuh keinsyafan ia menaklukkan diri pada hukum-hukum alam. Sehingga orang yang hidup menurut prinsip-prinsip Stoisisme sama sekali tidak mempedulikan kematian dan malapetakan yang lain.

    Karena ia pasti bahwa semuanya itu pasti akan terjadi menurut keharusan yang mutlak. Sudah nyata kiranya bahwa etika dalam aliran Stoisisme itu benar-benar bersifat kejam dan menuntut watak yang sungguh-sungguh kuat. Dengan demikian pengikut Stoisisme akan hidup tenang dan bahagia. Orang yang bijaksana akan melepaskan segala rasa, bahkan ia bebas dari segala nafsu. Hanya usaha mencari kebajikan itulah yang tertinggi, sedangkan kebajikan yang tertinggi itu adalah kebijaksanaan.

    Filsafat Filsafat Yunani kuno Stoa
    Hanasama

    Hanya ingin berbagi ilmu dan info walaupun satu kalimat saja

    Artikel Menarik Lain

    Ilmu Pengetahuan Yunani Kuno dan Perkembangannya

    Aliran Neoplatonisme di Penghujung Perkembangan Filsafat Yunani Kuno

    Aliran Skeptisisme dalam Filsafat Yunani Kuno

    Munculnya Ajaran Epikureanisme Oleh Epikuros

    Filsafat Aristoteles dan Ajaran-ajarannya

    Filsafat Plato dan Ajaran-ajarannya

    Add A Comment

    Leave A Reply Cancel Reply

    Trending Posts
    • Platform web3
      Platform Web3 dan Solusi Internet Masa Depan
      24 Oktober 2022
      By Hanasama | 0 Comments
    • Kana wa akhwatuha
      Kana wa Akhwatuha dan Contoh Lengkap dalam Kalimat
      7 Januari 2021
      By Teuku Mukhlis | 0 Comments
    • Huruf athaf
      Huruf Athaf dan Contohnya dalam Kalimat
      8 Desember 2020
      By Teuku Mukhlis | 0 Comments
    • Jumlah ismiyyah dan jumlah fi'liyyah
      Jumlah Ismiyyah dan Jumlah Fi’liyyah Beserta Contohnya
      4 November 2020
      By Teuku Mukhlis | 0 Comments
    • Inna wa akhwatuha
      Inna wa Akhwatuha Beserta Contoh Lengkap dalam Kalimat
      4 Januari 2021
      By Teuku Mukhlis | 0 Comments
    • huruf jar dan contoh-contohnya
      Huruf Jar dan Contoh-contohnya Pada Kalimat
      30 November 2020
      By Teuku Mukhlis | 0 Comments
    Terbaru

    Kontribusi Ibnu Batutah Terhadap Dunia

    23 Desember 2022

    Beberapa Mobil Tertua Di Dunia yang Pernah Ada

    20 Desember 2022

    Kontribusi Ibnu Sina Terhadap Ilmu Pengetahuan

    18 Desember 2022

    Kontribusi Al-Farabi dalam Bidang Ilmu Pengetahun

    17 Desember 2022

    Kontribusi Al-Battani dalam Bidang Astronomi dan Sains

    15 Desember 2022
    Facebook Twitter Instagram Pinterest
    • Home
    • About
    • Contact
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Terms & Conditions
    • Sitemap
    © 2023 Hanasama. Designed by Hs.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    pixel