Aliran skeptisisme berkembang di Yunani pada masa perkembangan filsafat Yunani kuno. Pelopor dari ajaran ini adalah Pyhrro yang hidup pada tahun 365-275 SM.
Aliran skeptisisme ini sebenarnya bukan merupakan suatu aliran yang jelas. Tetapi suatu kecenderungan yang agak umum yang hidup terus-menerus sampai akhir masa purba Yunani. Aliran ini juga tidak mewariskan ajaran-ajaran yang tertulis.
Skeptisisme juga berdasarkan pada logika, sebagai bahan pokok ajarannya adalah skeptos yang berarti kesangsian atau ragu-ragu. Sikap umum dari pengikut aliran ini adalah keragu-raguan atau kesangsian. Mereka berpikir bahwa daam bidang teoritis, manusia tidak mungkin mencapai kebenaran yang pasti.
Baca Juga: Aliran Stoisisme (Stoa) Perkembangan Filsafat Yunani Kuno
Itulah sebabnya banyak orang yang tidak merasa bahagia, karena mereka mengira mempunyai pengetahuan yang pasti, padahal kenyataannya keliru. Karena menurut aliran ini manusia memang tidak mungkin mencapai kebenaran yang pasti, bahkan kita tidak boleh percaya pada pengetahuan kita sendiri.
Aliran ini mengajarkan supaya orang berbahagia, maka orang harus bijaksana. Orang yang bijaksana akan tenang dalam hidupnya. Orang yang tenang hidupnya (orang bijaksana) haruslah ia tidak mudah mengambil keputusan. Yang tidak mengambil keputusan, maka ia tidak pernah keliru. Jadi orang harus selalu meragukan semua hal supaya tidak pernah keliru.
Kesulitan dari skeptisisme adalah sikap ragu-ragu terhadap segala hal yang sebenarnya tidak mungkin, jika orang selalu ragu-ragu tentang semua hal, toh ia tidak akan ragu-ragu lagi terhadap keragu-raguan itu. Dengan demikian ia pasti ragu-ragu, jadi ada kepastian adanya.
Maka aliran skeptisisme menganjurkan supaya orang jangan mengambil keputusan supaya berbahagia. Tetapi untuk melaksanakan anjuran ini, orang harus mengambil putusan lebih dahulu, maka sudahlah terbuat olehnya suatu putusan. Jadi kalau hendak bijaksana, maka hendaklah mulai dari bijaksana.
Aliran Skeptisisme dan Ketidakpastian
Ajaran skeptis memang mengandung pertentangan, maka dari itu dalam prinsipnya sangat mustahil. Walaupun demikian, aliran ini berpengaruh besar di seluruh dunia. Sampai permulaan abad Masehi, dari Yunani sampai ke Eropa.
Orang meragukan atau menyangsikan akan semua hal, para cendekiawan menjadi bimbang akan segala hal, kepastian tidak ada. Epikureanisme dan Stoisisme kurang berpengaruh. Juga aliran filsafat tentang kebenaran dan kepastian tidak dihargai.
Dalam keragu-raguan yang menguasai dunia itulah kemudian orang mencari pedoman hidupnya untuk mencari jalan lain. Misalnya dalam hal mistik, yaitu orang mulai tertarik pada ajaran agama yang datang dari luar daerah.
Karena semuanya dalam kebimbangan itulah orang menganggap filsafat tidak mampu memberikan kepastian, sehingga mereka lari kepada agama. Jadi, agamalah yang akan memberikan pedoman hidup bagi mereka. Maka minat orang diarahkan kepada agama yang waktu itu datang dari daerah lain.